Hari ini adalah pertama kalinya kami merayakan ulang tahun anak-anak, setelah sebelumnya mempertahankan idealisme kami untuk tidak merayakan dengan alasan “kami merasa ulang tahun bukan sesuatu yang harus dirayakan karena itu adalah momentum berkurangnya usia kita, so instead of celebrating we choose to reflect on ourselves”. Tapi idealisme hanya tinggal idealisme saja, sudah berbagai cara menjelaskan ke anak-anak, tapi mereka tetep merengek dan memelas, kenapa teman-temannya merayakan ulang tahun sedangkan mereka tidak. Belum lagi kadang suka nyanyi-nyanyi birthday song, yang bikin aku dan suami jadi merasa sedikit kasihan ke anak-anak :D.
Itulah sedikit cerita dari tradisi ulang tahun di keluarga kecil kami. Karena keputusan ini cukup mendadak dan bertepatan dengan beberapa hari sebelum ulang tahun anak pertama kami, kami tidak punya banyak persiapan. Jadilah kami hanya membeli cake yang sudah ready saja di toko tanpa ada embel-embel tulisan apapun.
Kami juga tidak memberikan hadiah apapun, entah kenapa aku berfikir bahwa ulang tahun bukanlah suatu momen yang perlu dirayakan dengan euforia yang berlebih. (Bagi kalian yang tetap merayakan dan bereuforia, saya tidak menentang ya! Again you do you! kita semua pasti punya alasan tertentu dalam membuat sebuah keputusan), dan saya tetap stick on pada pendirian bahwa ini adalah momentum yang pas untuk muhasabah dan merefleksikan diri, diusia ini apa yang sudah kita kita lakukan? Seperti apa perjalanan spiritual kita? Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan? Bagaimana kita menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitar kita? Sudahkah kita berbuat kebaikan? Sudahkah kita menyiapkan bekal yang cukup untuk kehidupan setelah kematian kelak?
Berat amat ya??? Untuk anak-anak, kami belum mengajak mereka untuk merefleksikan diri sejauh itu, kami masih ditahap mengajak mereka bersyukur dengan momen yang ada saat ini. bersyukur atas rejeki yang Allah berikan, bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama. Dan untuk aku dan suami, ulang tahun anak-anak ini adalah momentum yang tepat untuk merefleksikan diri sejauh mana kita sudah membimbing manusia kecil amanah Allah ini. Ah, jadi mellow 🙂
Happy birthday nak! Wishing you a day filled with laughter, love, and lots of fun. May this year be a wonderful journey of growth and happiness. You are loved, cherished, and admired. Keep shining and spreading your contagious joy everywhere you go. Happy birthday, dear my love!”