Walaupun anak-anakku masih terbilang kecil, jujur aku sudah mulai sedikit aware dan bertanya-tanya, bagaimana kelak mendidik mereka dalam prosesnya bertumbuh? Bagaimana agar mereka tidak hanya terpaku pada gadget, dan bagaimana agar mereka bisa tetap semangat dan termotivasi, atau bahkan menikmati proses belajar di tengah gempuran teknolgi yang menyajikan semua hal menjadi serba instan?
Untungnya semua pertanyaan itu terjawab ketika aku mendaftarkan diri untuk mengikuti webinar yang diadakan Sinotif, dengan tema “Mendidik Gen-Z dengan Pendekatan Kekinian” dengan speaker seorang guru yang sangat passionate dan dedikatif dalam mengajar, yaitu Bang Firman.
Kenali Karakteristik Gen-Z
Menurut Bang Firman, Gen-Z adalah generasi yang tidak suka diceramahi. Ini sejalan dengan pernyatan yang saya kutip dari laman Detik, bahwa Gen-Z lebih suka bergaul secara egaliter, lebih ingin didengar ketimbang diceramahi.
Selajutnya, Bang Firman juga menyatakan bahwa Gen-Z termasuk generasi yag mudah putus asa, dan berdasarkan pengalamannya dalam mengajar, Gen-Z seringkali mengalami mood swing atau perubahan suasana hati secara mendadak. Hal ini juga sejalan dengan hasil dari survei Biro Sensus 2022, yang melaporkan bahwa 33% Gen Z terus-menerus merasakan perasaan putus asa dan tertekan.
Mendidik Gen-Z dengan Metode Kekinian
Dalam era digital yang terus berkembang, mendidik Generasi Z membutuhkan pendekatan yang kekinian dan terhubung dengan dunia mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa orangtua perlu beradaptasi dengan teknologi untuk mendidik Generasi Z di era digital. Perubahan cepat dalam dunia teknologi memerlukan orangtua untuk tetap terhubung dengan cara-cara baru yang digunakan anak-anak mereka dalam belajar, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Berikut adalah tips bagaimana mendidik Gen-Z dengan metode kekinian berdasarkan karakteristik Gen-Z yang telah disebutkan di atas menurut Bang Firman :
1. Kenali penyebab Gen-z yang mudah demotivasi
Seperti yang sudah dipaparkan di atas, bahwa Gen-Z cenderung mudah putus ada dan sering mengalami mood swing. Lalu bagaimana cara mengembalikan semangat mereka? Untuk mengembalikan semangat mereka, kita perlu menyelam dan mencari tahu penyebab mereka menjadi seperti itu.
Bagi para orangtua, inilah saatnya Anda merenungi dan merefleksikan diri, apa yang sekiranya salah dalam cara pengasuhan Anda dalam mendidik anak-anak. Apakah mereka terlalu banyak screen time? Dan apakah waktu untuk quality time bersama keluarga sudah cukup? Ingat! Peran orangtua dalam memengaruhi suasana hati dan kondisi mental anak sangatlah signifikan.
Selain itu, bangunlah komunikasi yang sehat dengan anak, jika perlu posisikan anda sebagai teman mereka. Agar anak dapat lebih terbuka dalam mengutarakan keresahan dan masalahnya.
2. Berikan contoh nyata, alih-alih memberi banyak nasihat
Memberikan contoh nyata kepada Generasi Z, alih-alih memberi banyak nasihat, merupakan pendekatan yang efektif, karena Generasi Z cenderung lebih responsif terhadap tindakan daripada kata-kata.
3. Memperkuat bonding dengan anak
Memperkuat bonding dengan anak di tengah era digital menjadi semakin penting karena era ini membawa perubahan dalam cara anak-anak tumbuh dan berinteraksi. Di tengah gempuran teknologi dan banyaknya distraksi, kita tidak boleh melupakan interaksi personal dengan anak-anak. Cara termudah untuk membangun koneksi dengan anak adalah dengan memasuki dunianya, orangtua bisa mencoba beberapa hal seperti main game bersama anak atau membuat konten bersama anak.
4. Gunakan teknologi secara positif dalam membersamai Gen-Z
Gadget dan teknologi tidak selalu memberikan dampak negatif pada perkembangan anak-anak. Penggunaan teknologi secara positif juga dapat mendukung tumbuh kembang Gen-Z. Dengan melibatkan penggunaan alat dan platform digital, para orangtua dapat memperkaya, mendidik, dan membangun keterampilan anak-anak.
Seperti contohnya, orangtua dapat memanfaatkan platform Sinotif dalam mendukung proses belajar anak-anak. SINOTIF adalah platform bimble interaktif spesialis pelajaran eksakta. Belajar dengan metode live interaktif bisa menjadi solusi untuk para Gen-Z yang mudah bosan dan mudah terdistraksi.
Baca juga : BYE-BYE BOSAN! : BAGAIMANA BELAJAR LIVE INTERAKTIF MERUBAH DUNIA PENDIDIKAN
Pembelajaran dengan memanfaatkan platform Sinotif sangat cocok untuk Gen-Z, karena sistem pembelajarannya yang mengedepankan metode personlized, dimana siswa atau anak dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan karakter mereka sendiri. Untuk info lebih lanjut mengenai Sinotif, silahkan follow instagram Sinotif atau kunjungi website Sinotif di www.sinotif.com.
Sekian rangkuman pembahasan tentang “Bagaimana Mendidik Gen-Z dengan Metode Kekinian” oleh Bang Firman. Dengan menggunakan pendekatan kekinian dalam mendidik Generasi Z, kita memberikan mereka bekal untuk menghadapi tantangan dan peluang masa depan. Mari terus berinovasi, beradaptasi, dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan agar mampu berkembang secara optimal. Pendidikan yang relevan dengan zaman membentuk individu yang siap menghadapi dunia dengan kepercayaan diri dan keterampilan yang kuat.