I baked for the very first time, and here's the story..
Halo! Selamat datang kembali di blog hanizaharani dot com. Di halaman ini aku ingin berbagi cerita perjalanan aku selama proses belajar baking. Hmm entah dapat ilham darimana beberapa waktu yang lalu aku kepingin banget nyoba untuk baking. aku penasaran dan pengen mematahkan stigma -yangmana aku sendiri yang memberikan stigma tersebut- bahwa aku orangnya nggak telaten dan nggak bisa baking.
Karena rebake, tentu resep yang saya gunakan adalah milik creator lain, sehingga aku akan membagikan sumber resep yang sudah aku gunakan. Semoga halaman ini bermanfaat dan selamat mengikuti petualangan yang manis ini!
Membuat Cookies
Jadi resep cookies ini adalah resep yang pertama aku coba. Alhamdulillah berhasil. Dan untuk pemula resep ini tergolong mudah. Alat yang digunakan juga cukup simple, hanya perlu menggunakan whisker (tidak perlu mixer) dan oven.
Hasil akhir dari resep ini, teksturnya beneran soft dan manisnya pas, nggak terlalu berlebihan. Anak-anak suka banget! dan aku udah rebake beberapa kali. Yum! Love it!
Banana Bread
Beberapa waktu lalu tetangga aku di sini nganter pisang buanyak banget. Alhamdulillah disini dikelilingi orang-orang baik banget. Karena banyak, kamipun bingung mau diolah apa lagi, nyoba dibuat sale pisang udah, bikin pisang aroma juga udah. Akhirnya kepikiran deh buat bananan bread. Ternyata resepnya nggak terlalu susah.
Di sini aku pakai resep dari Dapur Umi lagi. Walaupun percobaan pertama gagal, alhamdulillah percobaan lumayan berhasil. Dibilang lumayan karena menurutku adonan kedua ini agak berminyak mungkin karena kebanyakan butter ya. Eits, tapi bukan berarti resep Dapur Uminya yang salah, tapi karena emang akunya aja yang belum punya timbangan dan cuma pakai sendok takar. Hmmmm kayaknya harus nabung buat jajan timbangan nih. Walaupun gitu menurut aku rasanya enak dan manisnya pas banget!
Baking is Healing
Hari ini aku lagi baking cookies lagi dan baunya semerbak banget sampai ke sudut-sudut rumah. For me, Baking it's just not only baking. For me, baking is healing. Dari aromanya aja udah bikin happy banget, berasa lagi antri di Bread Talk atau lagi di stasiun/bandara yang dideketnya ada stand Roti O.
Baking juga nggak sekedar baking, dengan baking saya belajar mindful dan sabar. Kalau nggak konsentrasi dan nggak sabaran pasti bakingnya bakalan gagal, asli deh! Entah lupa masuking baking soda, atau mungkin salah masukin takaran yang berujung bikin adonan gagal.
Baking is healing. Ketika anak-anak dan suami sangat antuasias dengan wajah sumringahnya nyobain hasil baking kita dan mereka suka. Walaupun kadang adonannya bantat dan bentuknya aneh. Tapi mereka berusaha tetap makan dan nyenengin kita. "Wah enak, nggak apa bantat dikit yang penting masih bisa dimakan!" Katanya 😀
Hmm rasanya heartwarming banget! Terimakasih sudah membaca ceritaku!
Banana Bread Part II
Update : Sabtu, 17 Juni 2023
Hari ini lagi dan lagi dan lagi aku bikin Banana Bread. Karena masih kurang puas dengan resep yang aku coba kemarin, aku pun mencoba explore resep lain. Kali ini aku rebake resep Banana Bread menggunakan resep Luvita Ho. Dan sueneng banget akhirnya Banana Breadnya mengembang (persis kaya tekstur bolu) dan ini yang sebenarnya aku harapkan!
Untuk resep sebelumnya yang aku coba, itu tektsurnya lebih mirip lapis legit deh, agak-agak basah dan lembab. Walaupun sama-sama enak, tapi aku lebih suka yang tekstur mirip bolu karena mengingatkan aku sama Bali Banana yang biasa kita beli di Ngurah Rai Airport (entah sekarang masih ada atau nggak).
Oh ya, yang bikin aku makin seneng dan excited adalah karena pisang yang aku gunakan untuk baking kali ini adalah hasil panen dari pohon pisang kami sendiri. Hal gini-gini tuh ya yang kadang bikin heartwarming banget, nanam sendiri, panen, lalu diolah sendiri juga. Oh ya untuk resepnya, silahkan klik link berikut!
Resep Banana Bread by Luvita Ho
NB: waktu nulis ini, aku lagi baking untuk loyang yang ke-dua, dan seperti biasanya wanginya semerbak sampai ke sudut-sudut ruangan. Hmmmm wanginya bener-bener menenangkan sekali :).