Bagaimana Suplemen Three Mengurangi Risiko Resistensi Insulin

Suplemen Three Resistensi Insulin

Resistensi Insulin : Penyebab Utama Berbagai Penyakit Kronis 

Ketika mendengar istilah resistensi insulin, mungkin banyak yang mengira bahwa hal ini pasti berkaitan dengan diabetes. Padahal ternyata resistensi insulin ini bisa menjadi akar masah dari berbagai macam penyakit kronis lainnya. Lalu, apa itu sebenarnya resistensi insulin?

Melansir dari laman National Institute of Health, resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik akibat adanya gangguan dalam merespons insulin. Lalu, penyakit kronis apa saja yang bisa disebakan oleh resistensi insulin, dan bagaimana cara mencegah agar kita terhindar dari resistensi insulin?

Mengenal Lebih Dalam Insulin Resistance

Berdasarkan pemaparan  dr. Grace Lidia Siahaya, Insulin adalah hormon yang penting untuk mengatur kadar gula dalam tubuh. Namun, jika sel-sel dalam tubuh menjadi resisten terhadap insulin, hal ini dapat menyebabkan masalah dalam mengontrol kadar glukosa darah. 

Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga meningkatkan kadar insulin dalam darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Peningkatan kadar insulin dalam darah, atau hiperinsulinemia, juga dapat menjadi tanda dari resistensi insulin. Keduanya, resistensi insulin dan hiperinsulinemia, dapat berkontribusi pada risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan masalah kesehatan lainnya. Namun, resistensi insulin sering tidak terdiagnosis karena tidak diuji secara rutin, sehingga orang tidak menyadari masalah ini sampai kemudian terjadi peningkatan kadar gula darah.

Penyebab Resistensi Insulin

Suplemen Three Resistensi Insulin

Berikutnya, mari kita bahas asal usul resistensi insulin. Untuk memahaminya secara menyeluruh, kita perlu melihat latar belakangnya. Insulin resisten bukanlah masalah pada insulin itu sendiri, tetapi pada respon sel tubuh terhadap insulin. Jadi, bagaimana resistensi insulin bermula? Menurut beberapa penelitian, resistensi insulin dimulai dari sel lemak. Ini masih menjadi perdebatan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa resistensi insulin dapat berawal dari sel-sel lemak yang kemudian memicu masalah inflamasi.

Faktor utama yang memengaruhi resistensi insulin adalah pola makan yang tidak sehat. Konsumsi berlebihan gula, minuman manis, dan karbohidrat sederhana seperti kue dan pasta dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Selain itu, gaya hidup yang kurang aktif juga dapat memperburuk kondisi ini. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan aktivitas fisik guna mencegah resistensi insulin.

Selain faktor pola makan, faktor stres juga dapat memainkan peran dalam resistensi insulin. Stres dapat meningkatkan produksi hormon kortisol dan adrenalin, yang pada gilirannya meningkatkan kadar gula darah. Kadar gula darah yang tinggi memicu pelepasan insulin untuk menurunkannya, namun jika kondisi stres berkelanjutan, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin. Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik juga penting dalam mencegah resistensi insulin.

Resistensi insulin juga dapat dipicu oleh inflamasi dalam tubuh. Peradangan dapat memicu pelepasan sitokin, yang kemudian menyebabkan resistensi insulin. Faktor-faktor seperti infeksi, polusi udara, dan gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risiko inflamasi dalam tubuh. Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi risiko resistensi insulin yang disebabkan oleh inflamasi.

Hiperinsulimenia dan Resistensi Insulin

Hiperinsulinemia adalah kondisi di mana tubuh mengalami peningkatan kadar insulin dalam darah secara kronis. Meskipun masih banyak perdebatan mengenai hubungannya, peningkatan insulin yang terjadi secara berkelanjutan dapat menyebabkan resistensi insulin. Ini bisa menjadi indikator awal dari berbagai bahaya kesehatan yang mungkin belum terlihat secara langsung.

Salah satu bahaya yang terkait dengan hiperinsulinemia adalah arteriosklerosis, yaitu kondisi dimana terjadi penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Seringkali, kesalahpahaman terjadi ketika orang mengaitkan masalah arteriosklerosis dengan kadar kolesterol yang tinggi, padahal yang menjadi penyebab utama adalah resistensi insulin. Faktanya, kadar insulin yang tinggi dalam darah dapat memicu berbagai faktor inflamasi yang berkontribusi pada perkembangan arteriosklerosis. Oleh karena itu, hanya memperhatikan tingginya kadar kolesterol dalam darah tidaklah cukup, karena banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan, salah satunya adalah kadar insulin.

Pengetahuan akan pentingnya pengelolaan kadar insulin dalam tubuh menjadi kunci dalam mencegah berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan hiperinsulinemia. Ini termasuk upaya untuk mengurangi konsumsi karbohidrat yang berlebihan, meningkatkan aktivitas fisik, dan memperhatikan pola makan yang seimbang. Dengan memahami lebih dalam tentang peran insulin dalam kesehatan tubuh, kita dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah berbagai penyakit kronis lainnya.

Tanda-Tanda Hiperinsulinemia dan Resistensi Insulin

Kalau kita belum pernah melakukan pemeriksaan laboratorium terkait dengan hiperinsulinemia, ada beberapa tanda yang bisa kita perhatikan, antara lain:

  • Akantosis nigricans, yaitu munculnya gambaran hitam-hitam pada leher atau di bawah ketiak.
  • Perut yang semakin membuncit tanpa sebab yang jelas.
  • Kesulitan menurunkan berat badan, terutama jika disertai dengan gejala PCOS atau polycystic ovary syndrome.
  • Craving makanan yang tidak terkendali, yang mungkin disebabkan oleh blokade insulin terhadap hormon leptin, yang seharusnya memberi sinyal ke otak untuk berhenti makan.

Penting untuk diingat bahwa meskipun gejala tersebut mungkin tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, mereka bisa menjadi indikator awal dari masalah kesehatan yang lebih serius terkait dengan resistensi insulin. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa dari tanda ini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut dan langkah-langkah penanganan yang tepat.

Tips Mengelola dan Menguragi Resistensi Insulin

Rekomendasi suplemen untuk resistensi insulin

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengelola resistensi insulin menurut dr. Grace Lidia Siahaya:

  1. Perhatikan Pola Makan: Dr. Grace menekankan perlunya mengurangi konsumsi karbohidrat dan gula untuk mencegah atau memperbaiki resistensi insulin, karena hal ini dapat membantu mengurangi kadar glukosa darah. Dia juga menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak serat, karena serat dapat menahan penyerapan glukosa.
  1. Memilih Minyak Goreng yang Aman: Minyak goreng yang aman seperti minyak kelapa, olive oil, dan avocado oil direkomendasikan daripada minyak sayur yang mengandung banyak bahan kimia tambahan. Hal ini karena minyak yang tidak sehat dapat menyebabkan peradangan, yang dapat memperburuk resistensi insulin.
  1. Praktik Puasa: Melakukan puasa intermiten untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur kadar gula darah. 
  1. Olahraga dan Protein: Melakukan olahraga teratur untuk membangun massa otot dan mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup untuk memperkuat otot serta meningkatkan sensitivitas insulin.
  1. Manajemen Stres dan Hormon: Mengurangi stres dan memperhatikan aktivitas yang dapat membantu menurunkan kadar kortisol, serta menjaga keseimbangan hormon melalui mindfulness dan relaksasi.
  1. Menghindari Toksin: Menghindari paparan terhadap toksin dalam produk rumah tangga dan makanan olahan, serta memilih produk yang lebih alami untuk mengurangi risiko penumpukan lemak.
  1. Perubahan Gaya Hidup: Melakukan perubahan gaya hidup menyeluruh termasuk perubahan pola makan, olahraga teratur, manajemen stres, dan istirahat yang cukup untuk mengelola resistensi insulin dan meningkatkan kesehatan metabolik secara keseluruhan.

Pilihan Suplemen Three Untuk Mengurangi Risiko Resistensi Insulin

Rekomendasi suplemen untuk resistensi insulin

Beberapa produk Three yang dapat mencegah terjadinya resistensi insulin atau kondisi buruk akibat resistensi insulin diantaranya adalah Three Eternel, Three Purifie, Three Vitalite, Three Revive, dan Three Imune.

Three Eternel

Kandungan antioksidan pada Three Eternel dengan penyerapan 95% berperan dalam perbaikan endotel dan fungsi mitokondria sel. Dengan demikian, kemampuan sel untuk berikatan dengan reseptor insulin terjadi dengan baik dan ambilan glukosa ke dalam sel juga efektif.

Antioksidan yang ada pada Three Eternel meningkatkan fungsi mitokondria sel tubuh sebagai reseptor insulin, sehingga efektif dalam penggunaan glukosa ke dalam sel. Selain itu, antioksidan juga dapat meningkatkan fungsi endotel sehingga tidak terjadi gangguan pengeluaran Nitric Oxide (NO) yang berujung pada gangguan kardiovaskular.

Three Vitalite

Three Vitalite, dengan kandungan probiotik, vitamin, dan beberapa trace mineral yang dibutuhkan tubuh, berperan dalam mendukung fungsi seluler dan kerja kelenjar tiroid dalam produksi energi serta kelenjar adrenal yang mengatur produksi hormon. Hormon ini berperan menurunkan inflamasi tubuh, yang berefek pada peningkatan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan penurunan stres oksidatif sebagai pemicu inflamasi.

Three Purifie

Three Purifie berperan dalam detoksifikasi dan meningkatkan fungsi hati serta menurunkan asam lemak bebas. Asam lemak bebas ini dapat menyebabkan penurunan ambilan glukosa ke dalam sel, mengganggu proses glukoneogenesis yang berujung pada kondisi hiperglikemia dan juga penurunan kemampuan ikatan reseptor insulin pada sel.

Three Imune

Three Imune berkaitan dengan mikrobiota usus. Kandungan probiotik dan adaptogenik dalam Imune menciptakan kondisi simbiosis yang terkait dengan peningkatan permeabilitas usus dan translokasi Lipopolisakarida (LPS) yang menyebabkan endotoksemia metabolik. Hal ini berujung pada proses inflamasi dan penurunan sinyal insulin.

Three Revive

Three Revive sebagai suplemen antiinflamasi juga berperan dalam menurunkan paparan mediator proinflamasi. Paparan kronis dari mediator proinflamasi seperti IL6, ILbeta1 , dan TNF alfa merangsang aktivasi protein pemberi sinyal sitokin yang menghambat aktivasi reseptor pemberi sinyal insulin di sel beta pankreas. Selain itu, paparan IL-Beta 1 juga mengakibatkan penurunan kemampuan jaringan perifer dalam penggunaan insulin sebagai respons terhadap glukosa, yang berujung pada resistensi insulin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top