My Gentle Birth Story

Semua berawal di selasa pagi jam 03.00 perutku mulai mules kaya mau datang period. cuma aku tahan tahan aja.

jam 09.00 selesai suapin si kakak tiba-tiba celana berasa nggak nyaman, ternyata sudah keluar flek warna coklat.

aku masih belum yakin itu adalah flek tanda persalinan.

kontraksi ringanpun mulai datang, durasinya mungkin hanya 1menit dengan interval 3 jam sekali.

aku mulai yakin ini adalah tanda tanda persalinan. mulai ku prepare semua peralatan yang akan aku bawa ke RS tempatku bersalin.

sebelum lanjut ceritanya, aku pengen jelasin dikit tentang apa itu Gentlebirth

Gentlebirth adalah sebuah filosofi persalinan yang tenang, penuh kelembutan dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia.

Gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Proses persalinan yang tenang, lembut, santun dan minum trauma ini bukanlah sebuah standart operasional prosedur (SOP) atau seperangkat aturan yang harus diikuti. Sebaliknya, itu adalah sebuah pendekatan dalam proses kelahiran alami yang menggabungkan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh wanita itu sendiri (source : bidankita.com)

akupun mendefinisikan proses kelahiran anak keduaku ini dengan gentle birth menurut versiku sendiri. karena perbedaan dengan proses melahirkan anak pertama yang begitu jauh. benar benar minim rasa sakit dan trauma. sampe sekarang aja masih nggak nyangka kalo aku bisa nglewatin semua ini. dulu proses melahirkan anak pertama sempet trauma dan nggak mikirin pengen punya anak lagi

lanjut cerita kontraksi-

aku sangat berharap kontraksiku semakin intens, sampe di hari kamis siang, (iya aku ngrasain kontraksi timbul dan hilang selama hampir 3hari, terhitung dari hari selasa) kontraksinya justru ilang selama beberapa jam

aku sempet nangis karena udah capek sama kontraksi yang dateng dan ilang selama beberapa hari, pengenya cepet cepet kelar semuanya

sampe akhirnya aku ajak komunikasi adik \”mama ikhlas kapanpun adik mau keluar, yang penting adik nyaman, happy dan bisa ketemu mama, kakak, ayah dalam keadaan sehat\” kira-kira itu yang aku ucapkan

aku lebih legowo dan tenang

di sela sela waktu yang ada, aku masih main dengan birthingball dan coba istirahat dengan diffuse lavender oil

kamis sore aku masih keluar sama suami dan kakak buat belanja ke minimarket, sekalian mampir kedai mie ayam langganan kita

di kamis malampun aku masih bisa istirahat dengan nyaman. sampai akhirnya jam 23.30 mulai terasa kontraksi yang lumayan intens, mulai aku nyalakan aplikasi pregnancy+ dan aku mulai menghitung jeda dan durasi selama kontraksi

durasi dan jedapun mulai memasuki interval yang sama

setiap 7menit sekali aku mulai ngrasain kontraksi dengan durasi 1menit

tapi aku belum mau beranjak dari rumah menuju RS

aku masih belum yakin

sampai akhirnya jam 01.00 hari jumat kontraksi terus berlanjut dan makin terasa sakit

akhirnya aku bangunkan suamiku dan mulai mengajaknya untuk segera ke RS

selagi suami prepare perlengkapan ke RS aku nunggu sambil dengerin lagu kesukaanku, lagu yang selalu bikin aku happy dan relax

catch the windblows – endah n\’ resha

pergi tanpa pesan – sore (cover gitasav)

untuk perempuan yang sedang dalam pelukan – payung teduh (cover gitasav)

setiap kontraksi datang, aku coba untuk menerapkan tekhnik pernafasan perut dan mencoba untuk senyum, setidaknya itulah yang aku pelajari dari gentle birth

belajarnya dimana? di website bidankita.com dan youtube

jam 02.00 kita siap pesan taxi online

bismillah hanya kita bertiga : aku, suami dan kakak

bismillah semoga kita bisa

dan nggak tau kenapa waktu ninggalin kamar aku ngrasa sedih banget, berdoa semoga bisa kembali ke kamar ini berempat dengan sehat tanpa kurang apapun

perjalanan ke RS kita tempuh dalam waktu 20menit, lumayan jauh memang

sesampainya di RS aku langsung menuju IGD dan langsung dipasang infus. kemudian suster dan bidan cek sudah bukaan 4

akupun langsung dibawa ke ruang bersalin dan dicek EKG (detak jantung aku dan bayi) aku nggak tau tujuanya apa, krn ini pertama kali aku melahirkan di RS. btw sebelumnya si kakak lahiran di klinik bidan

selang beberapa waktu, dr. Intan (dokter kesayanganku 😉) datang..

beliau cek air ketuban masih cukup dan masih bagus jadi aku tidak perlu induksi

aku menunggu di ruang persalinan sampai bukaan lengkap dengan mules dan nyeri yang datang dan hilang

untungnya di RS ini budaya islamnya sangat kental jadi di putarkan surat Ar-rahman sepanjang pagi, bikin aku ngrasa makin tenang

jam 04.30 suster cek lagi, dan ternyata bukaanku sudah 7

tapi aku udah nggak tahan dengan sakit, dan rasa pengen mengejan udah mulai datang

disinilah titik ambyarku 😂 buyar semua konsentrasiku dan mulai minta tolong untuk pegangan ke suster, karena aku sendiri dan suami jagain si kakak diluar

aku udah mulai panik dan agak sedikit takut

akhirnya aku telfon sodaraku yang ada jogja juga, untuk jagain fatih. kebetulan dia kos deket RS juga

karena aku butuh suami buat dampingi, nggak ada 10menit mbak sosyom namanya (hi, mba sosyoooom thanks for your help!) dateng..

dan pak suami bukanya masuk nungguin aku malah ternyata dia sholat dulu di mushola.

karena aku bener bener udah nggak tahan akhirnya suster dan bidan ngecek lagi dan ternyata aku udah bukaan lengkap

merekapun menyuruhku untuk ngejan

sekali dua kali ngejan belum mau keluar

akhirnya ngejan ketiga adik keluar..

fyuuuuuuuuh leganyaaaa, tapi perineumku sobek huhuhu

nah selama bukaan sampe adik keluar itu aku cuma didampingi bidan aja, dokter obgynku pulang dulu karena dia pikir bukaanku masih lama 😂 eh, dokter datang malah adik udah keluar dan beliau minta maaf krn nggak sempet nemenin waktu proses lahiranya..

beberapa saat kemudian pak suami tiba tiba dateng, dan ngelus elus kepalaku sambil bilang \’semangat sayang, bentar lagi ketemu sama adik\’

dia nggak tau aja kalo perineumku lagi dijahit dan adik udah lahir 😂

begitu dia tau adik udah lahir malah kaget 😂 dan langsung pergi cari adik dan adzanin adik

adik lahir dengan berat 3200gr dan panjang 48cm

aaaaa terharu banget prosesnya begitu luar biasa, begitu proses jahitan udah selesai, adik diserahkan ke aku buat proses IMD selama kurang lebih 50menit

begitu lihat mukanya, bener bener mirip fatih waktu bayi, cuma bedanya si adik lebih kecil

hidung, mata, dan bentuk kepalanya bener bener sama 😁 masyaAllah tabarakallah

apa yang membedakan proses kelahiranku dengan sebelumnya?

dulu setiap mau datang kontraksi aku takut dan aku mengeluh.. bahkan aku teriak teriak kesakitan

haduh malu kalo inget

tapi untuk persalinan yang ini, aku bilang ke diriku sendiri bahwa aku terima sakit ini, semakin sakit semakin dekat waktunya aku ketemu adik

dan di jeda kontraksi, aku nggak mikirin rasa takut tapi jeda waktu itu aku gunakan untuk rehat dan ambil nafas

tiap kontraksi datang aku mencoba untuk senyum dan bilang \’ayo dik, bentar lagi ketemu mama\’

jadi disini, afirmasi positif benar benar sangat membantuku

hilangkan presepsi bahwa melahirkan itu menakutkan dan sakit

lanjut lagi, karena hari itu pasien melahirkan lumayan banyak, aku dan suami nunggu di ruang persalinan lumayan lama

jam 09.00 aku baru bisa pindah ke kamar rawat inap

dan sampe sana ternyata kakak tidur

aaaak kasian banget 🥺 begitu dia bangun langsung aku peluk 🤗 terharu banget rasanya 🥺

jumat 22 november 2019

malam itu kita habiskan waktu hanya ber empat

aku, suami, fatih dan umar

iya adik kecil yang lucu ini kita kasih nama Muhammad Umar Alfaruq Sani

kita hanya berempat karena ibuku baru bisa datang keesokan harinya

alhamdulillah adik malamnya nggak rewel jadi kita nggak kewalahan 🙂

sekian cerita gentle birthku

terimakasih buat suamiku atas support dan segalanya

fatih anakku makasih untuk kerja samanya selama mama hamil sampai sekarang

untuk orangtua,mertuaku serta keluarga atas support dan doa doanya dari jauh

mba sosyooom makasih udah jagain fatih

dan semua yang nggak bisa aku sebutkan satu persatu

tentu ini bukan hanya tentang cerita bahagia semata, ada cerita lain tentang postpartum/masa setelah melahirkan

aku sharing di halaman lain ya..

terimaksih sudah mampir di halaman ini

terimakasih umar sayang sudah hadir di hidup mama

mom of two

h.z 🖤

1 thought on “My Gentle Birth Story”

  1. Pingback: Day 5 : 7 Hal tentang ” Hani “ – Catch the Windblows

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top